• UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Waste Refinery Center Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang WRC
    • Profil WRC
    • Program WRC
    • Jaringan WRC
    • Peneliti WRC
  • Rekam Jejak
    • Rekam Jejak Project WRC FT UGM
    • Biogas Plant Gamping
    • Minisobacken Project
    • Biogas Project di Bojong
    • Integrasi Pengelolaan Limbah Pasar Pandansari dan IPAL Komunal Kota Balikpapan
  • Penelitian
    • Daftar Publikasi Tim WRC FT UGM
    • Daftar Penelitian WRC
    • Kajian Komposisi dan Karakteristik Sampah TPA Putri Cempo Solo : Persiapan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Indonesia (Waste to Energy)
    • PENGEMBANGAN BIO POWER PLANT MENUJU PASAR BUAH MANDIRI ENERGI DAN RAMAH LINGKUNGAN
    • OPTIMALISASI PRODUKSI BIOGAS PLANT PASAR BUAH MENUJU KEMANDIRIAN ENERGI
    • Karbon nanopori (Nanoporous Carbon) dari Biomassa Kelapa Sawit untuk Pemurnian Biogas
    • Optimalisasi Biokonversi Sampah Organik Pasar dengan BSF
  • Pengabdian Masyarakat
    • Pengolahan Pupuk Kompos dari Daun Jati
    • Pendidikan Pengelolaan Sampah di Kawasan Wisata Goa Pindul
    • Inisiasi dan Edukasi Sistem Pengelolaan Sampah di Sekolah
  • Galeri
    • Beranda
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

waste.refinery

Biogas Plant Gamping

Uncategorized Thursday, 29 October 2020

Biogas Plant Gamping adalah unit digester biogas yang terletak di Pasar Gemah Ripah, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.  Digester biogas ini adalah digester pertama di Indonesia yang berada di pasar dan menjadikan sampah buah-buahan sebagai input dari bahan biogas dan dikonversi menjadi listrik. Digester biogas dapat menampung 4 ton sampah buah/hari, dengan potensi  biogas yang dihasilkan sejumlah 333 Nm3 dan potensi listrik sejumlah 550 kWh/hari. 

Biogas plant ini merupakan hasil kerjasama antara Indonesia- Swedia  yang  pertama yang berhasil  menyatukan berbagai pihak, baik  institusi pemerintah, universitas dan swasta dalam pembangunannya.  Pihak di Indonesia melibatkan, UGM, Kabupaten Sleman, dan Pasar Gemah Ripah, sementara dari Pihak Swedia, yaitu Univerity of Boras, Pemerintah Kota Boras dan Perusahaan Boras Energy&Environment dengan program di bawah NUTEK-SIDA. read more

Integrasi Pengelolaan Limbah Pasar Pandansari dan IPAL Komunal Kota Balikpapan

Uncategorized Monday, 26 October 2020

Pada tahun 2012 Pemerintah Kota Balikpapan melalui Badan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Balikpapan menyampaikan permasalahan sampah yang ada di Pasar Pandansari kepada tim Waste Refinery Center Fakultas Teknik UGM (WRC), yang saat itu di bawah koordinator Dr. Siti Syamsiah (alm). Kemudian tim WRC bersama Bapeda Kota Balikpapan melakukan diskusi untuk mencari solusi.

Pasar Pandansari merupakan salah satu pasar terbesar yang terdapat di kota Balikpapan dimana terdiri dari pedagang sayur, daging ayam, buah dan kebutuhan sehari-hari. Dominannya perdagangan sayur dan buah membuat sampah yang dihasilkan cukup homogen dimana terdiri dari campuran sampah sayur dan buah. Sampah yang dihasilkan oleh setiap pedagang dikumpulkan pada Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang terdapat pada salah satu sisi pasar. Petugas Dinas Pasar mengangkut sampah yang terdapat di TPS menuju Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Manggar Balikpapan dengan menggunakan truk. Pembuatan kompos dari sampah pasar pernah dilakukan bertempat di Rumah Kompos yang lokasinya terletak di pinggir Pasar Pandansari beberapa waktu yang lalu untuk mengatasi sebagian dari permasalahan sampah.  Akan tetapi pembuatan kompos tersebut sudah tidak dilakukan lagi menyusul terputusnya akses menuju Rumah Kompos.

Berdasarkan pada hasil studi awal yang dilakukan, sampah yang dihasilkan oleh Pasar Pandansari memiliki peluang untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku biogas. Dengan menggunakan generator, biogas yang dihasilkan dapat diubah menjadi listrik. Pemilahan antara sampah organik dan anorganik merupakan faktor penting dalam mewujudkan hal tersebut. Pemilahan dapat dilakukan mulai dari setiap pedagang atau di setiap los pasar dengan memisahkan antara sampah organik dan anorganik tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

Situasi tempat penampungan sampah sementara di Pasar Pandansari (Sumber: Tim WRC, Maret 2012).

Di lokasi yang tidak jauh dari pasar Pandansari terdapat unit pengolahan IPAL yang mengolah air limbah perumahan yang terdiri dari limbah kamar mandi, cucian, dapur dan toilet. Dengan menggunakan beberapa proses yang ada, limbah tersebut berhasil diubah menjadi air yang memenuhi baku mutu lingkungan dan lumpur. Selanjutnya lumpur yang ada dipekatkan dan dikeringkan.

Dengan memperhatikan karakteristik limbah perumahan yang ada, potensi pembuatan biogas dari limbah tersebut layak untuk diteliti. Keuntungan apabila hal ini dilakukan, antara lain mengurangi beban pengolahan IPAL karena sebagian besar padatan akan terkonversi menjadi biogas, jumlah biogas yang dihasilkan akan bertambah banyak, air hasil pengolahan IPAL dapat dimanfaatkan untuk proses produksi biogas. Listrik yang dihasilkan dari biogas dapat mendukung operasional IPAL.

Pertimbangan letak dan kondisi lokasi yang ada, akhirnya dilakukan intergrasi pengolahan limbah pengelolaan IPAL oleh PDAM Kota Balikpapan, dan diperlukan studi mendalam untuk kelayakannya secara teknis.

Rencana integrasi ditindaklanjuti dengan beberapa tahapan kegiatan yang meliputi studi kelayakan dan potensi, penyiapan masyarakat (sosialisasi dan peran serta), penyusunan detail engineering design (DED) dan pembangunan fisik. Hasil  kajian teknis, menyatakan bahwa sampah di Pasar Pandansari memiliki potensi untuk diolah menjadi biogas. Oleh karena itu langkah  tim WRC FT UGM selanjutnya adalah penyusunan DED, yang dilaksanakan pada tahun 2015. Gambaran singkat dari DED yang telah di susun oleh tim WRC FT UGM. adalah sebagai berikut :

Proses anaerobic digestion yang digunakan untuk produksi biogas dari fraksi organik sampah padat Pasar Pandansari ini merupakan proses tipikal untuk mengolah MSW menjadi biogas yaitu melalui anaerobic digestion dengan single stage low/medium solid pada kondisi mesophilic.

 

 

 

 

 

 

 

 

Site Plan Fasilitas Biogas Pasar Pandansari (Tim WRC, 2015)

 

 

 

 

 

 

 

 

Layout Desain Biogas Pasar Pandansari Kota Balikpapan (Tim WRC, 2015)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Block Diagram Process dari Desain Konseptual Pengolahan Sampah Pasar Pandansari Balikpapan menjadi Biogas (Tim WRC, 2015)

Pembuatan Pupuk Cair di Biogas Plant Gamping

Berita Pengelolaan Sampah Monday, 28 September 2020

Pasar Buah Gemah Ripah di Gamping, Sleman dapat menghasilkan 2-4 ton limbah buah setiap harinya. Terlebih ketika musim hujan dimana buah mudah mengalami pembusukan maka limbah bisa mencapai 8 ton/hari. Pada awalnya limbah buah yang tinggi tersebut hanya dibuang ke TPA Piyungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibangunlah instalasi digester biogas yang mengkonversi sampah buah busuk menjadi biogas.

Di instalasi biogas Pasar Buah Gamping tersebut, limbah sisa proses fermentasi didominasi oleh cairan dikarenakan bahan utama berupa buah yang cenderung kandungan airnya tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa slurry dari instalasi biogas terbukti mempunyai potensi sebagai unsur hara untuk tanaman hortikultura, palawija, padi, dan tanaman hidroponik (Mustofa, 2018). Selain dapat dimanfaatkan untuk tanaman, pemakaian slurry sebagai pupuk cair akan dapat mengurangi penggunaan pupuk sintetis. Ujicoba telah dilakukan untuk memanfaatkan limbah sludge biogas untuk tanaman hidroponik dan tanaman sayuran di media tanah.

 

 

 

 

 

 

 

Slurry Biogas Gamping

 

 

 

 

 

 

Aplikasi Pupuk Cair dari Slurry Biogas Gamping di Media Tanah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aplikasi Pupuk Cair dari Slurry Biogas Gamping di Media Tanah

Design Operasi Pupuk Cair dari Slurry Biogas Gamping

Effluent yang berupa slurry biogas keluar dari digester ke kolam outflow. Dari kolam inilah, effluent difiltrasi dan dipompa ke tangki fermentasi (fermentor) yang terbuat dari Tangki HDPE (kapasitas @ 1 m3), tangki berjumlah 2 buah. Posisi tangki berada sekitar 1 m di atas tanah dan dilengkapi pondasi besi.  Bahan nutrisi pelengkap pupuk cair ditambahkan. Setelah waktu fermentasi sudah selesai (±3 hari), pupuk cair siap digunakan, baik sebagai nutrisi untuk menumbuhkan tanaman di media tanah maupun ke unit pemompaan. Unit pengambilan slurry dan fermentor untuk pembuatan pupuk cair berbasis slurry biodigester diskemakan pada gambar berikut

 

Berita Terbaru

  • Biogas Plant Gamping
  • Integrasi Pengelolaan Limbah Pasar Pandansari dan IPAL Komunal Kota Balikpapan
  • Pembuatan Pupuk Cair di Biogas Plant Gamping
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jl Grafika No.2 Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
(0274) 555320, 6492171 ext 152
Waste.refinery@ugm.ac.id

 

 

 

 

Narahubung

Haris Joni Rimbawan
081382276543

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju